Dalam proses industri, salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan adalah perhitungan kebutuhan bahan kimia secara tepat. Ketidaktepatan dalam menghitung jumlah bahan kimia dapat berdampak pada kualitas produk akhir, pemborosan biaya, hingga potensi risiko keselamatan kerja.
Perhitungan kebutuhan bahan kimia bukan sekadar berdasarkan perkiraan. Dibutuhkan pendekatan yang sistematis dan mempertimbangkan berbagai faktor teknis agar produksi berjalan efisien dan hasilnya konsisten.
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Bahan Kimia
Sebelum melakukan perhitungan, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan bahan kimia dalam produksi:
- Volume produksi: Semakin besar skala produksi, semakin besar pula bahan kimia yang dibutuhkan.
- Komposisi formula: Setiap produk memiliki takaran bahan yang berbeda berdasarkan formula teknis.
- Efisiensi proses: Proses yang boros atau kurang efisien akan membutuhkan bahan kimia lebih banyak.
- Loss atau penyusutan: Dalam praktiknya, tidak semua bahan akan 100% digunakan. Ada sebagian yang hilang dalam proses (losses).
- Standar mutu produk akhir: Untuk mencapai kualitas tertentu, konsentrasi bahan kimia harus dihitung tepat.
Langkah-Langkah Menghitung Kebutuhan Bahan Kimia
Agar hasil perhitungan akurat dan mudah diimplementasikan, berikut adalah tahapan umum dalam menghitung kebutuhan bahan kimia:
1. Pahami Formula Produksi
Langkah pertama adalah mengetahui formula produk secara rinci. Misalnya, dalam industri tekstil, pencelupan satu kilogram kain mungkin membutuhkan 30 gram zat warna tertentu dan 50 ml bahan pengikat. Setiap bahan memiliki peran dan konsentrasi spesifik.
2. Hitung Skala Produksi
Kalikan kebutuhan bahan dalam formula dengan total jumlah produk yang akan dibuat. Misalnya, jika satu batch memproduksi 100 kg kain, maka kebutuhan zat warna menjadi:
30 gram x 100 kg = 3.000 gram (3 kg)
3. Tambahkan Faktor Loss
Dalam dunia industri, penyusutan bahan adalah hal yang umum. Tambahkan faktor loss (biasanya 3–10%) agar tidak kekurangan saat produksi berlangsung:
3 kg + 5% = 3,15 kg
Dengan perhitungan ini, persediaan bahan akan cukup walau terjadi pemborosan kecil.
4. Periksa Satuan dan Konsentrasi
Perhatikan bahwa beberapa bahan datang dalam bentuk pekat dan harus diencerkan sebelum digunakan. Perhitungan perlu menyesuaikan dengan bentuk bahan tersebut, baik cairan maupun padatan, serta konsentrasi penggunaannya.
5. Gunakan Perangkat Spreadsheet atau Software Produksi
Perusahaan manufaktur modern biasanya menggunakan spreadsheet atau sistem ERP untuk menghitung dan mencatat kebutuhan bahan baku secara otomatis. Hal ini mengurangi kesalahan dan mempercepat proses perencanaan produksi.
Peran Distributor dalam Menyediakan Bahan Kimia Sesuai Kebutuhan
Setelah kebutuhan bahan dihitung dengan tepat, tahap berikutnya adalah memastikan pasokan tersedia sesuai jadwal dan kualitas yang diharapkan. Dalam hal ini, bekerja sama dengan distributor yang profesional menjadi sangat penting.
Distributor Bahan Kimia dari PT Mulya Adhi Paramita merupakan salah satu yang paling direkomendasikan di industri. Dengan layanan yang mendukung konsultasi teknis dan penyediaan dokumen lengkap seperti MSDS dan COA, PT Mulya Adhi Paramita membantu perusahaan mendapatkan bahan kimia sesuai spesifikasi.
Tak hanya itu, PT Mulya Adhi Paramita juga menjamin pengiriman cepat, ketersediaan stok yang memadai, dan harga yang kompetitif. Keunggulan ini sangat mendukung efisiensi perencanaan bahan baku, terutama dalam produksi berskala besar dan berkelanjutan.
Menyesuaikan Pembelian dengan Siklus Produksi
Pengadaan bahan kimia tidak cukup dilakukan sekali. Perusahaan perlu menyesuaikan pembelian dengan jadwal produksi dan kapasitas penyimpanan. Beberapa tips penting:
- Hitung kebutuhan bulanan atau mingguan berdasarkan siklus produksi.
- Buat buffer stock untuk menghindari keterlambatan pengiriman.
- Konsultasikan dengan distributor terkait shelf life atau masa pakai bahan tertentu.
Dengan penyesuaian ini, perusahaan dapat mencegah overstocking maupun kekurangan bahan di tengah proses produksi.
Evaluasi Rutin untuk Optimasi
Perhitungan kebutuhan bahan kimia bukan proses satu kali. Evaluasi berkala perlu dilakukan untuk menyesuaikan formula, efisiensi mesin, perubahan suhu, dan variabel lainnya yang memengaruhi proses produksi. Evaluasi ini juga membantu menjaga akurasi perhitungan sekaligus mengurangi pemborosan.